I. PRA TANAM
  • Jenis tanah yang dikehendaki oleh bawang merah adalah Alluvial, Glay Humus atau Latosol, tektur tanah sedang sampai liat, ketinggian 0 – 400 m dpl, kelembaban 50 – 70 %, pH 5,6 – 6,5 dan suhu 25 – 320C. Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan asalkan air selalu tersedia.
  • Tanah di bajak kemudian di garu sampai rata dengan kedalaman  20 cm biarkan sampai beberapa hari, bedengan di buat dengan ukuran lebar 120 - 180 cm di antara bedengan dibuat saluran air (salir) dengan ukuran lebar 40 cm dan  kedalaman 50 cm. Usahakan tanah galian diletakkan di bedengan dengan posisi terbalik untuk menghindari rumput tumbuh.
  • 7 hari sebelum penanaman lakukan penyemprotan PIOC CIREMAI pada tanah bedengan dengan dosis 2–3 ltr/ ha.
  • 3 hari sebelum penanaman lakukan pemberian pupuk majemuk N P K S (15-15-15-10) dosis 100 kg/ha dicampur sapai rata pada tanah bedengan.

II.  PEMILIHAN BIBIT
Pilih bibit yang baik dan sehat, telah mengalami proses pengeringan dan telah disimpan selama 2-3  bulan, umbi masih ada daun dan terikat. Umbi berukuran 3-4 gram/umbi, bentuk umbi kompak/keras dan kulit tidak terkelupas

III. JARAK TANAM
  1. Pada musim rendengan (hujan) 20 x 15 cm untuk varietas Tiron
  2. Pada musim kemarau 15 x 15 cm varietas Ilokos,Tadayung dan Bangkok

IV.  CARA TANAM
Umbi bibit terlebih dahu dilepas daun keringnya atau dipotong dengan pisau yang bersih. Pada saat sebelum tanam, celupkan umbi bibit pada PIOC CIREMAI dengan dosis 10 ml atau 1 tutup botol /5 ltr air. Penanaman dilakukan dengan cara membenamkan umbi bibit pada permukaan tanah. Satu lubang ditanam satu umbi bibit.

V.  PEMELIHARAAN

a. Pembersihan Gulma
     Pembersihan gulma  dilakukan secara manual (rambet/matun) pada saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam (HST), pada waktu pembersihan gulma lakukan pengambilan telur ulat bawang. Pembersihan gulma kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 25 HST.

b. Pendangiran
     Lakukan pendangiran yaitu tanah disekitar tanaman didangir dan dibumbum agar perakaran bawang selalu dalam keadaan tertutup tanah. Selain itu jika bedengan sudah rusak harus di per baiki yaitu memperkuat tepi bedengan dengan lumpur dari dasar saluran. Pendangiran dan pembumbunan di lakukan pada saat tanaman berumur 7 HST, bersamaan dengan pembersihan gulma. Selanjutnya pendangiran dan pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 25 HST.

c. Pemupukan Dan Aplikasi PIOC CIREMAI susulan
-   Susulan pertama
  • Setelah bawang merah berumur 13 HST lakukan pemupukan N P K S (15-15-15-10) dosis 100kg/ha. Berikan pupuk tersebut di sekitar rumpun. Pada saat pemberian pupuk jangan sampai terkena tanaman.
  • Setelah tanaman umur 15 HST segera lakukan penyemprotan PIOC CIREMAI dengan dosis 1 ltr /ha.
-    Susulan kedua
  • Setelah bawang merah berumur 28 HST pemupukan susulan kedua N P K S (15-15-15-10) dosis setengah dari pupuk susulan pertama yaitu 50 kg/ha.
  • Setelah tanaman umur 30 HST penyemprotan PIOC CIREMAI dilakukan dengan dosis 1 liter/ha.

d. Pengairan
Pada awal pertumbuhan penyiraman dilakukan pagi dan sore. Penyiraman pagi  dilakukan sepagi mungkin sekitar jam 05 di saat daun bawang merah ada masih kelihatan basah untuk menghindari hama dan penyakit. Penyiraman sore di hentikan pada saat tanaman daya tumbuhnya sudah mencapai lebih 90%. Tinggi permukaan air pada saluran air (salir) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukan bedengan pertanaman bawang merah. Hati hati pengaturan air pada saat musim hujan jangan sampai kebanjiran.

V. PEMATANGAN UMBI
Pematangan umbi bawang merah pada umur 50-65 HST. Pada masa pematangan umbi penyiraman cukup sore hari .

VI. PANEN DAN PASCA PANEN
  • Apabila sebagian daun sudah rebah dan berumur 55-70 HST untuk dataran rendah dan 70-90 HST untuk dataran tinggi, maka bawang siap di panen. Panen dilakukan pagi hari pada saat cuaca cerah dan tanah tidak becek. Pemanenan  dilakukan dengan mencabut batang dengan daun-daunnya, selanjutnya 5 – 10 rumpun diikat menjadi satu ikatan yang disebut pocong dan beberapa pocong diikat menjadi satu disebut gedeng ( bahasa jawa).
  • Pasca Panen penjemuran harus menggunakan alas geribig atau anyaman bambu. Pejemuran pertama selama 5–7 hari posisi bagian daun menghadap ke atas, penjemuran ke dua selama 3–4 hari dengan posisi umbi menghadap ke atas. Tanah yang nempel /melekat pada umbi bawang merah harus di bersihkan. Kadar air 85% baru di simpan. Penyimpanan, ikatan bawang merah digangungkan pada rak-rak bambu, aerasi diatur dengan baik, suhu gudang 26-29o C dan kelembaban 70 – 80 %. 
Sumber http://pioc-ciremai.page4.me/bawang_merah.html
di Aplikasikan Oleh Baman

0 komentar Blogger 0 Facebook

 
SAUNGTANI © 2019.Alamat. Sekretariat Saungtani indramayu. Jln.Irigasi Desa Malangsari Kec.Bangodua Kab.Indramayu Jawa Barat admin
Top